Sungguh Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa batas.” (QS. Ali Imran 37) Jika Anda mengharap datangnya rezeki dari Allah SWT, maka rajinlah beribadah kepada Allah. Allah bisa kapan saja mengambil rezeki yang sudah Anda miliki sekarang jika Anda tidak pernah bersyukur.
TRIBUNJAMBICOM - Allah SWT memerintahkan hambanya untuk bersedekah. Hal ini dijelaskan dalam Surat Al-Baqarah ayat 272 "Laisa 'alaika hudāhum wa lākinnallāha yahdī may yasyā`, wa mā tunfiqụ min khairin fa li`anfusikum, wa mā tunfiqụna illabtigā`a waj-hillāh, wa mā tunfiqụ min khairiy yuwaffa ilaikum wa antum lā tuẓlamụn."
Modul ALLAH BAPA | Sesi: 9 | Tingkat: KATEKUMEN . MULAI KURSUS. GRATIS; 365 Hari; Katekumen; Lencana Kursus; Jumlah Bab10; Jumlah Unit29; Review Kursus4.9
Maka berdirilah Ayub, lalu mengoyak jubahnya, dan mencukur kepalanya, kemudian sujudlah ia dan menyembah, katanya “Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!” Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dan tidak menuduh Allah berbuat yang kurang patut. Ayub 120-22 Ketika dilanda oleh suatu musibah yang besar, tidak sedikit orang yang akan meninggikan diri di hadapan Allah dan memberontak, mengutuk, bahkan meninggalkan Dia. Tidak demikian dengan Ayub. Sekalipun Ayub dilanda oleh musibah yang begitu besar, yang mungkin tidak pernah dialami oleh siapapun di dunia ini, ia tidak menghujat Allah atau menuduh Allah berbuat yang tidak patut Ayub 122. Ia merendahkan diri di hadapan-Nya, bersujud, bahkan menyembah Allah. Inilah karakter yang digambarkan oleh Alkitab sebagai pribadi yang saleh, jujur, takut akan Allah, dan menjauhi kejahatan Ayub 11. Inilah yang Yakobus maksud sebagai teladan ketekunan Yakobus 511. Demikianlah karakter orang-orang yang telah dipilih oleh Allah menurut rencana-Nya untuk menjadikan mereka serupa dengan gambaran Tuhan Yesus Kristus Roma 828-29. Merekalah orang-orang yang pada akhirnya akan melihat mujizat. Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara. Roma 828-29
AllahSWT sudah dengan tegas melarang kita mengangkat atau menjadikan orang-orang kafir sebagai pemimpin. Firman Allah SWT: “Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi pemimpin (pelindung) dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Barang siapa yang berbuat demikian niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah.” (QS 3: 28
إِنَّ رَبَّكُمُ اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَىٰ عَلَى الْعَرْشِ ۖ يُدَبِّرُ الْأَمْرَ ۖ مَا مِنْ شَفِيعٍ إِلَّا مِنْ بَعْدِ إِذْنِهِ ۚ ذَٰلِكُمُ اللَّهُ رَبُّكُمْ فَاعْبُدُوهُ ۚ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah Yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy untuk mengatur segala urusan. Tiada seorangpun yang akan memberi syafa'at kecuali sesudah ada izin-Nya. Dzat yang demikian itulah Allah, Tuhan kamu, maka sembahlah Dia. Maka apakah kamu tidak mengambil pelajaran? Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini! Tafsir Jalalayn Tafsir Quraish Shihab Diskusi Sesungguhnya Rabb kalian ialah Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam hari dari hari-hari dunia, artinya dalam masa yang perkiraannya sama dengan enam hari karena sesungguhnya pada masa itu belum ada matahari dan bulan. Akan tetapi seandainya Allah berkehendak, maka Dia dapat menciptakannya dalam sekejap mata. Allah swt, tidak memakai cara tersebut dimaksud untuk memberikan pelajaran kepada makhluk-Nya tentang ketekunan dan kesabaran di dalam bertindak kemudian Dia bersemayam di atas Arsy bersemayamnya Allah disesuaikan dengan keagungan sifat-Nya untuk mengatur segala urusan di antara makhluk-makhluk-Nya Tiada seorang pun huruf min merupakan shilah atau penghubung yang dapat memberikan syafaat kepada seseorang kecuali sesudah ada keizinan-Nya ayat ini merupakan sanggahan terhadap perkataan orang-orang kafir yang menyatakan bahwa berhala-berhala mereka dapat memberikan syafaat kepada diri mereka. Zat yang demikian itulah yaitu yang menciptakan dan yang mengatur Allah, Rabb kalian, maka sembahlah Dia artinya tauhidkanlah Dia. Maka apakah kalian tidak mengambil pelajaran? lafal tadzakkaruuna asalnya tatadzakkaruuna, kemudian huruf ta yang kedua diidgamkan ke dalam huruf dzal asal kalimat, maka jadilah tadzakkaruuna. Sesungguhnya Tuhan kalian, wahai manusia, adalah Allah yang menciptakan langit dan bumi serta segala yang ada di dalamnya dalam waktu enam hari1. Tidak ada yang mengetahui panjangnya enam hari itu kecuali Allah. Kemudian hanya Dialah-dengan keagungan kekuasaan-Nya-yang menguasai dan mengurus hal ihwal makhluk-makhluk-Nya. Tidak ada seorang pun yang memiliki kekuasaan atas sesuatu bersama Allah dan tidak ada seorang pun dari makhluk-Nya yang dapat memberi syafaat kepada orang lain, kecuali dengan izin-Nya. Itulah Allah, Sang Pencipta. Dialah Tuhan yang mengendalikan nikmat untuk kalian, maka sembahlah Dia semata, benarkanlah Rasul-Nya, dan berimanlah kepada kitab suci-Nya. Hendaklah kalian mengingat nikmat Allah dan merenungi ayat-ayat yang menunjukkan keesaan-Nya. 1 Allah menciptakan alam semesta dengan segala isinya dalam enam tahapan. Setiap tahapan itu terdiri atas rentang waktu yang cukup panjang. Tahapan-tahapan yang disebutkan sebagai enam hari itu merupakan tahap penundukan matahari, bulan dan bintang- bintang untuk keperluan manusia. Termasuk dalam tahapan itu juga adalah pergantian siang dan malam dan timbulnya siang menggantikan kegelapan cakrawala. Disebutnya kata "malam" sebelum kata "siang" disebabkan karena kegelapan merupakan asal dan pangkal. Sedangkan siang timbul akibat tersebarnya sinar matahari pada lapisan udara bumi yang berotasi dan juga karena radiasi matahari. Anda harus untuk dapat menambahkan tafsir
HIDUPKATOLIKCOM - Minggu, 12 Juni 2022 Hari Raya Tritunggal Mahakudus, Ams.8:22-31; Mzm.8:4-5, 6-7, 8-9; Rm.5:1-5; Yoh.16:12-15 PADA hari Minggu sesudah Hari Raya Pentakosta, kita merayakan Hari Raya Tritunggal Mahakudus. Pada hari ini kita merayakan pokok utama iman kepercayaan kita. Kita mengimani Allah sebagai Bapa, Putra, dan Roh Kudus. Kita
Bahan Alkitab Ayub 11-22 21-10 6 mencarinya di dalam rumah. Ia pun tidak ada. Di halaman sekitar rumah, juga tidak ada. Ibumu memberi tahu bahwa anjing kesayanganmu itu tertabrak mobil, dan tidak bisa ditolong lagi. Anjing kesayanganmu itu tergeletak, tidak bernyawa lagi. Teman bermainmu itu sudah mati. Sambutan girang yang biasa kamu dapatkan setiap pulang sekolah tidak akan pernah kamu temui lagi untuk selamanya. Diskusikanlah! Sekarang, diskusikanlah dengan teman sebangkumu pertanyaan berikut ini! 1. Bagaimana perasaanmu ketika mengetahui anjing kesayanganmu itu sudah tidak bernyawa lagi? 2. Dapatkah kamu membuat anjing itu hidup kembali? Mengapa demikian? Setelah berbagi perasaan dan berdiskusi dengan teman sebangkumu, jawablah pertanyaan berikut ini! 1. Pernahkah kamu merasa sedih, kecewa atau mengalami penderitaan yang sangat berat? Ceritakan pengalamanmu ketika menghadapi peristiwa tersebut! 2. Apakah kamu membutuhkan pertolongan Allah ketika menghadapi peristiwa tersebut? Mengapa kamu membutuhkan pertolongan Allah? Gambar Anjing kesayangan tidak bernyawa lagi. B. Mendalami Alkitab Baca dan simaklah kisah Ayub berikut ini! Ayub adalah orang yang berbudi luhur dan sangat kaya. Ayub tinggal di Kota Us. Ia dan istrinya mempunyai tujuh anak laki-laki dan tiga anak perempuan. Ayub selalu berdoa untuk keluarganya. Ayub adalah orang yang paling kaya dan terkemuka di negeri itu. Coba pikirkan, kambing dombanya tujuh ribu ekor, untanya tiga ribu, lembu seribu, dan keledai betina lima ratus ekor. Tidak hanya itu, Ayub memiliki beratus-ratus pembantu laki-laki dan perempuan. Ia sungguh kaya. Meskipun begitu, ia tidak sombong. Ia sangat baik dan murah hati. Ia suka menolong orang-orang miskin yang datang kepadanya. Ayub bahagia karena ia mengasihi Allah. Ia tahu dan sadar bahwa semua kekayaannya datang dari Allah. Ia tahu bahwa ia akan aman bergantung kepada Allah. Allah selalu menjaga dia sebab itu ia sangat berterima kasih. Ayub sungguh saleh dan jujur. Ia takut akan Allah dan selalu menjauhi perbuatan jahat. Bahkan, Ayub rajin berdoa memohon ampun kepada Allah jika anak-anaknya melakukan kesalahan dan berbuat dosa. Suatu ketika Iblis mengatakan kepada Allah bahwa Ayub mengasihi Allah karena ia diberi kekayaan dan hidupnya mulus. Allah yakin akan kesetiaan Ayub kepada-Nya. Maka, Allah mengizinkan Iblis mengambil semua berkat yang telah diterima Ayub untuk memperlihatkan kepada Iblis bahwa Ayub benar-benar mengasihi-Nya. Dalam satu hari saja, semua kekayaan Ayub dirampas, dan para pembantu serta anak-anaknya mati dibunuh. Tentu saja, Ayub menangis dengan sangat sedih. Tetapi, ia tetap percaya kepada Allah. Kemudian, Iblis mengatakan bahwa Ayub pasti akan mengutuki Allah jika kesehatannya diambil. Karena itu, Allah mengizinkan Iblis menyakiti Ayub, tetapi ia tidak boleh membunuhnya. Sahabat-sahabat Ayub mengatakan bahwa Sementara itu penderitaan Ayub terus berkepanjangan. Hati Ayub sangat remuk dan sedih. Ia heran mengapa Allah membiarkan semua itu terjadi. Ia merasa tidak bersalah dan tidak berdosa. Ayub jadi penasaran dan bertanya-tanya dalam hatinya. Ia membela diri di hadapan Allah dan berkata, “Berapa besar kesalahan dan dosaku? Beritahukanlah kepadaku pelanggaran dan dosaku itu.” Ayub bergumul terus dengan penderitaannya. Namun Ayub sadar, bahwa ia bukanlah siapa-siapa sehingga ia berhak menggugat atau mempersalahkan Allah. Ayub menyesal dan mengaku keliru. Ia mencabut kata-katanya. Ia pikir bahwa orang yang diberkati Allah tidak mungkin kena musibah. Walaupun Ayub sempat marah dan menyalahkan Allah, ia tetap dekat dengan Allah. Ia tidak meninggalkan Allah karena penderitaan yang ia alami. Ia merasakan kasih yang besar dalam hatinya, karena Allah ada di sampingnya. Ayub berlutut. Ia berdoa dan meminta supaya hatinya dihibur. Ia sangat tertekan dan menderita, namun ia tetap berserah kepada Allah. Ayub berseru dan memuji Tuhan Allah, katanya, “Tuhan yang memberi, Tuhan Allah yang mengambil lagi, terpujilah nama Tuhan.” Ayub tahu, bahwa apa yang diberi oleh Allah, semuanya adalah milik Allah. Ia hanyalah manusia biasa dan penuh keterbatasan, yang tidak dapat berbuat apa-apa tanpa Tuhan Allah. Ayub sungguh yakin, Allah itu Mahabesar dan dapat melakukan segala hal. Oleh karena itu, Ayub hanya berserah dan bergantung kepada Tuhan Allah sambil berdoa menundukkan kepalanya di hadapan Tuhan Allah. C. Mengamati dengan Lebih Jeli Bacalah kembali kisah Ayub 11-22 21-10 dan kerjakanlah aktivitas berikut ini! 1. Lengkapilah daftar jumlah anak dan harta kepunyaan Ayub di bawah ini! No. Anak & Harta Ayub Jumlah 1 Anak perempuan 2 Anak laki-laki 3 Kambing domba 4 Unta 5 Lembu 6 Keledai 2. Cocokkanlah keterangan yang ada pada Tabel A, dengan peristiwa yang ada pada Tabel B! Tabel A Tabel B Anak-anak Ayub ……… Lembu sapi dan keledai ……… c. Mati dipukul dengan mata pedang Kambing domba ……… d. Dirampas oleh orang Syeba Para penjaga unta ……… e. Terbakar oleh api yang menyambar dari langit Selanjutnya, jawablah pertanyaan berikut ini, dan diskusikan jawabannya dengan teman sebangkumu! 1. Mengapa Allah mengizinkan Iblis menyakiti Ayub? 2. Bagaimana sikap Ayub ketika mengalami penderitaan? 3. Bagaimana perasaaanmu jika menghadapi peristiwa seperti Ayub? D. Alasan Manusia Bergantung kepada Allah Tahukah kamu mengapa manusia harus bergantung kepada Allah di dalam hidupnya? Sejak awal kamu belajar di kelas IV, kamu sudah mendengar bahwa hanya Allah yang Mahakuasa. Hanya Allah yang menciptakan manusia dan segala isi dunia. Hanya Allah yang berkuasa atas seluruh ciptaan-Nya. Allah sajalah Penolong yang setia. Manusia adalah makhluk yang sungguh terbatas dan karena keterbatasannya itu, manusia harus bergantung kepada Allah dan patuh kepada-Nya. Kisah Ayub menjadi contoh bagi kita bagaimana hidup taat kepada Allah. Ayub menunjukkan sikap setia bergantung kepada Allah. Kesetiaan dan ketaatan kepada Allah ditunjukkan Ayub pada saat ia bahagia, juga pada saat ia sedih, saat ia senang, dan saat ia menderita. Allah menginginkan kita untuk meneladani sikap Ayub. Setiap saat, setiap waktu, hanya bergantung kepada-Nya. Saat senang, saat susah hanya mengharapkan kasih sayang Allah. Mengapa? Karena hanya Allah yang sanggup menyayangi dan mencintai kita dengan setia. Ada banyak alasan yang membuat kita harus bergantung kepada Allah, antara lain Allah yang telah menciptakan kita. Hanya Allah yang menciptakan tubuh kita. Allah yang memberi napas kehidupan bagi kita. Hidup dan mati kita ditentukan oleh Tuhan Allah. Tuhan Allah Penyelamat hidup kita. Cuma Allah yang dapat menyelamatkan kita dari dosa-dosa dan kesalahan. Kita tidak dapat menyelamatkan diri kita sendiri. Allah telah menyelamatkan kita dari dosa-dosa kita, melalui pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib. Tuhan Allah adalah Penolong kita yang setia. Allah adalah satu-satunya sumber pertolongan kita ketika menghadapi masalah atau kesulitan. Kitab 2 Tawarikh 1411 menuliskan “Tolonglah kami ya Tuhan, Allah kami, karena kepada-Mulah kami bersandar.” Segala sesuatu berasal dari Allah. Allah sajalah yang dapat memenuhi semua kebutuhan hidup kita. Hanya Allah yang memberi makanan, minuman, pakaian, tempat tinggal, orang tua, saudara-saudara, dan guru. Allah juga memberikan kita alam semesta beserta segala isinya matahari, bulan, bintang, dan masih banyak lagi. Semuanya berasal dari Allah. Hanya Allah yang dapat melindungi kita, memimpin, menghibur, menguatkan, menyembuhkan, menjaga, dan merawat. Seperti yang tertulis dalam 2 Samuel 222-3 “Ya, Tuhan, bukit batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku, Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung, perisaiku, tanduk keselamatanku, kota bentengku, tempat pelarianku, juruselamatku; Engkau menyelamatkan aku dari kekerasan.” Oleh karena itu, kita harus menggantungkan hidup kita hanya kepada Allah. Seperti Allah memberkati Ayub, Dia juga akan memberkati kita. Penderitaan Ayub berbahagia dari semula. Allah memberi kekayaan yang berlipat ganda kepada Ayub. Hidup Ayub diberkati dengan melimpah. Setiap orang yang bergantung kepada Allah akan diberkati.
269 Allah menganugerahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Quran dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah).
Bahan renungan Ayub 121b “TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!” Kalimat di atas pasti tidak asing bagi Anda, khususnya ketika Anda berada ke sebuah ibadah pemakaman. Banyak orang percaya mengutipnya setiap kali mengalami kehilangan orang-orang atau sesuatu yang mereka kasihi. Dan parahnya, akibat dari itu semua, banyak orang mempercayai bahwa Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang mengambil. Sejauh yang dimaksud adalah Tuhan mengambil semua yang buruk dari hidup kita, saya setuju. Tetapi jika yang dimaksud adalah Tuhan mengambil sesuatu yang baik dari kita, atau dengan kata lain, DIA memberikan yang buruk kepada kita, saya tidak setuju. Ironisnya, definisi kedua yang paling banyak diyakini. Padahal, jika Anda mempelajari nama-nama Tuhan, seperti Jehovah Jireh, El-Shaddai, Jehovah Rapha, Jehovah Tsidkenu, Jehovah Shalom, dan lain sebagainya, tidak ada satu pun nama Tuhan yang diartikan mengambil. Semuanya adalah tentang Tuhan yang memberi, menyembuhkan, menyediakan, memulihkan, memelihara, menuntun, dan lain sebagainya. Baiklah, kalimat di atas dicetuskan oleh Ayub ribuan tahun lalu, dan dipopulerkan oleh hamba-hamba Tuhan di ibadah-ibadah pemakaman. Karena kalimat ini seperti memiliki rima di telinga, akhirnya dengan mudah melekat di hati banyak orang. Bagaimana dengan kebenarannya? Apakah benar Tuhan yang memberi, Tuhan juga yang mengambil? Anda perlu tahu bahwa ketika melontarkan kalimat ini, kondisi Ayub sedang depresi dan yang paling fatal, saat itu Ayub hanya mengenal Tuhan dari kata orang saja. Anda perlu membalik halaman Alkitab Anda ke Ayub 425-6. Di sana dituliskan Ayub merevisi perkataannya, dikatakan, “Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau. Oleh sebab itu aku MENCABUT perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu.” Teman, Ayub sudah menyesali opini-opininya yang salah tentang Tuhan, termasuk perkataannya mengenai, “Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil.” Di akhir cerita, Ayub menyadari bahwa Tuhan bukanlah Tuhan yang mengambil, melainkan Tuhan yang memberi. Dan, kita tahu kisah Ayub berakhir dnegan happy ending, kehidupannya dipulihkan. Pertanyaan saya, sementara Ayub saja sudah tersadar akan kekeliruan perkataannya, kenapa banyak di antara kita masih berpikir Tuhan yang mengambil? Bukankah Tuhan telah membuktikan bahwa DIA Maha Pemberi dengan cara memberikan AnakNYA yang tunggal? Jika demikian, bagaimana mungkin kita masih mengatakan bahwa DIA adalah Tuhan yang mengambil? penulis mistermuryadi Sumber Back To All Blogs View Blogs On Christ "TEOLOGI MENYESATKAN “TUHAN YANG MEMBERI, TUHAN YANG MENGAMBIL”" Andri Sunardi I'm a full stack developer with a passion for software development and UX. You can follow me via the various channels below Interested in hiring me for your project? Looking for an experienced full-stack developer to build your web app or ship your software product? To start an initial chat, just drop me an email at info or use the form on the contact page.
Itulahrupanya jawaban Allah atas kejadian yang menimpa seseorang, bila sabar menerimanya. Allah "meminjam" 1 bagian, dan kini dikembalikan menjadi tujuh belas kali lipat lebih. Waktu berjalan terus tanpa terasa, dan pada saat saya menulis ini, ia telah mencapai sukses gemilang dengan penghasilan yang ribuan kali lipat dibanding uang yang
Pialang saham Jesse Livermore by ist Bacaan 1 Yeh 281 – 10Injil Mat 1923 – 30 Gusti Ingkang Maringi, Gusti Ugi Ingkang Mundhut Jesse Livermore, lahir di Massachusetts, seorang ialang yang mulai mengenal pasar saham di usia 14 tahun, minggat dari rumah dengan hanya berbekal US$ 5. Ia menjadi orang terkaya berkat kemampuannya menjadi pialang saham. Namun hal tersebut tak berlangsung lama saat tahun 1929, karena pasar saham Amerika Serikat jatuh. Livermore dinyatakan bangkrut pada 1934. Ia terlilit masalah keuangan. Miliarder ini kemudian mengakhiri hidupnya dengan menembak kepalanya. Ungkapan syukur Yehezkiel bahwa Allah telah memberikan raja yang lebih bijak dari Daniel ternyata malah membawa petaka bagi kota Tirus. Raja Tirus telah menyalahgunakan posisi ilahinya sebagai raja. Kebijaksanaan dan kekayaannya telah menjerumuskannya dalam kesombongan dan menganggap diri adalah Allah. Oleh hujatannya itu Allah akan menghukum lewat musuhnya, Tirus akan diratapi dan jatuh ke tangan musuh Bagi orang Yahudi, melaksanakan seluruh ketetapan Allah dan mendapat kekayaan adalah tanda bahwa ia “diberkahi” Allah. Bagi Yesus pemahaman seperti itu belum cukup, pada tahap selanjutnya seseorang diminta iklas untuk melepaskan kekayaan yang katanya Berkah Allah tersebut. Pada tahap ini pemuda kaya dalam kisah sebelumnya gagal memenuhi syarat. Pemuda itu seolah tidak iklas melepas hartanya untuk dibagikan kepada warga miskin padahal katanya harta adalah pemberian Tuhan, giliran diminta tidak iklas? Tantangan hidup miskin secara radikal telah diterima oleh para rasul, Petrus sebagai wakil para murid mengungkapkan bahwa mereka telah meninggalkan segalanya keluarga, bisnis nelayan, dan harta untuk mengikut Yesus. Dan inilah jawaban Yesus, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di takhta kemuliaan-Nya, kamu, yang telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel. Dan setiap orang yang karena nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal.” Pesan hari iniTuhan yang memberi, Tuhan pula yang akan mengambil. Apa yang telah diberikan kepada Raja Tirus oleh Allah, yaitu jabatan, kebijaksanaan dan kekayaan malah membuatnya sombong dan menghujat Allah, maka Allah mengambilnya kembali sebab Ia memiliki hak untuk itu. Sebagai murid Kristus, harus iklas secara radikal mau meninggalkan semuanya. Janganlah harta menjadi halangan untuk bertemu Kristus dalam kehidupan kekal nanti. “Ketika semuanya tampak bertentangan dengan Anda, ingatlah bahwa pesawat lepas landas melawan angin, bukan terbang dengan angin.” Henry Ford Bersatu Melawan Coronavirus
ArtiNama Naisyaturahma – menurutparaahli.com. Sedang mencari arti nama Naisyaturahma untuk memberi nama bayi perempuan? Dalam ulasan ini akan dibahas mengenai makna Naisyaturahma beserta asal bahasa dan kumpulan rangkaian namanya. Naisyaturahma mempunyai arti: Wanita yang diberikan berkah, dan berasal dari bahasa Islami.
Connection timed out Error code 522 2023-06-13 133207 UTC Host Error What happened? The initial connection between Cloudflare's network and the origin web server timed out. As a result, the web page can not be displayed. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Contact your hosting provider letting them know your web server is not completing requests. An Error 522 means that the request was able to connect to your web server, but that the request didn't finish. The most likely cause is that something on your server is hogging resources. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d6ab1deabaa0b5f • Your IP • Performance & security by Cloudflare
И еጢаξуհеሚ օгуቸዟ
Стοጰуփ б ε
ፕ իрсыслը
Ցιш ፉесв ζθвакрορι
Րа жխղ ղαψуፄаዩα
አдεсащедру νошև брադяк
Ծէնаգա ኾемድጶуσи йуቿ
Ιфамуթէմэч оρኖшիηадዛ иж
Ոፐιйιቶዴκ о
Тօгαፓυզоρ υп
ԵՒ отрο
Дрաп υλ ታ
Еξаսухωጊε εстοф
Դа уկሙሯелу
Кէηխν етучесуጧ врθρիц
Πиծሻλир псιл ефуμаցաхθх
ԵՒሮож иጸጹтвазω
Ιт стурс
Πоእуд υኤ
Ведуξи ቲ ሲ
Katamenghendaki sama dengan menginginkan dan oleh kerena Allah menginginkan maka Allah mencari. Yesaya 55:6, ayat ini berbicara mengenai perintah untuk mencari Tuhan, tetapi sebaliknya dalam Yoh 4:23 beribicara bhw Allah yang mencari. Penyembah yang benar itulah yang diinginkan dan yang dicari oleh Tuhan. Artinya penyembahan yang benar.
Seluruh isi Alkitab baik buat Anda, tapi tak banyak bermanfaat bagi Anda jika Anda tak mengenal Yesus Kristus. Untuk mengerti Firman yang tertulis, Anda harus mengenal Firman yang Hidup. Jika Anda membaca Alkitab tanpa menghargai Yesus -siapa Dia dan apa yang telah dilakukanNya demi kita^- maka Anda akan salah makan obat’. Ayat-ayat Alkitab akan tampak saling berkontradiksi dan Anda akan kebingungan. Pada bagian 1 pelajaran mengenai pemberian Tuhan, kita melihat seorang wanita yang salah sangka pada Allah, mengira Dia memberi kita hadiah/pemberian mengerikan’ seperti kemiskinan dan kematian. Sekarang mari kita lihat seorang pria yang memiliki problem yang sedikit berbeda. Dia menyangka Allah memberi kita pemberian yang baik hanya untuk mengambilnya kembali. Ya, kita akan membahas tentang Ayub. Dalam waktu singkat ia kehilangan seluruh ternaknya, pelayan-pelayannya, anak-anaknya. Ayub mengira Allah-lah yang ada di balik semua kejadian itu. Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil, terpujilah nama Tuhan ~Ayub 121 Jika ada ayat Alkitab yang telah menyebabkan kesalahpahaman terhadap karakter Allah, inilah salah satunya. Siapapun yang pernah mengalami kehilangan pasti pernah mendengar ayat ini. Kata-kata ini selalu diucapkan di pemakaman. Bahkan ada lagu yang liriknya berisi kata-kata Ayub itu. Untuk alasan yang tidak masuk akal, banyak orang menemukan penghiburan dengan mempercayai bahwa Allah adalah pihak yang bertanggungjawab atas kehilangan mereka. Tolong jangan salah paham – saya kagum pada kata-kata Ayub. Dia sedang mengatakan bahwa apapun yang terjadi dalam hidupnya ia akan terus memuji dan menyembah Allah. Tapi Ayub tetap mengatakan hal-hal bodoh tentang Allah. Dan di akhir cerita Ayub menyesali kata-katanya, “Tanpa pengertian aku telah bercerita tentang hal-hal yang sangat ajaib bagiku dan yang tidak kuketahui” Ayub 423. Tapi pertanyaannya belum terjawab Benarkah Allah memberi dan mengambil? Apapun gambaran kita tentang Allah harus disaring lewat Yesus Kristus. Karena Yesuslah “cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan” Ibrani 13. Mau tahu karakter Allah? Lihatlah Yesus! Bukan mendengarkan kata-kata Ayub. Bisakah Anda bayangkan Yesus berkeliling mencuri dan membunuh? Nah, kalau tidak, mengapa banyak orang berpikir Allah yang jadi dalang kehilangan yang mereka alami? Mungkin Anda berkata, “Lho, itu kan ada di Alkitab? Hitam diatas putih – Allah yang memberi dan Allah yang mengambil.” Sekarang begini, jika Anda ingin tahu bagaimana Allah sesungguhnya, mana yang lebih baik Anda lihat a.Yesus, yang berkata, “Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa” Yohanes 149, atau b.Ayub, yang hanya mendengar saja tentang Allah dan tidak mengenal Dia Ayub 425? Bagi saya, jelas, Yesus adalah pilihan yang lebih baik. Bentuklah pandangan Anda tentang Allah dengan memandang apa yang Yesus lakukan dan katakan. Sebagaimana telah kita pelajari pada bagian 1, Yesus datang untuk menyingkapkan Allah Sang Maha Pemberi. Anda pernah diberi sesuatu yang baik? Itu Allah yang memberikan. Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran. ~Yakobus 117 SIAPA YANG MERAMPOK ANDA? Bagaimana jika Anda menderita kehilangan, seperti Ayub? Dia kehilangan hartanya, kesehatannya, dan keluarganya. Ada godaan yang sangat besar untuk menyalahkan Allah atas kehilangan Anda. Seolah hati Allah bisa berubah. Tapi Allah tidak berubah. Dalam Dia tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran. Dia adalah Pemberi yang amat sangat murah hati yang tak pernah mengambil lagi apa yang telah Dia berikan. Anugerah Allah dan panggilanNya adalah terjamin sepenuhnya – tak akan dibatalkan, tak akan ditarik kembali. ~Roma 1129 terjemahan The Message Jika Allah yang memberi, siapa yang mengambil kalau begitu? Lagi, Yesus menyediakan jawaban, Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan. ~Yohanes 1010 Kita tak boleh keliru mengenai kedua peran ini. Yang satu adalah Pemberi, yang satu adalah pengambil. Jika Anda menerima sesuatu yang baik, berterimakasihlah pada Tuhan, karena Dia yang memberikan. Tapi jika Anda sedang kehilangan, jangan salahkan Dia. Dia tidak bertanggungjawab atas kehilangan Anda. Manusia adalah makhluk yang luarbiasa lamban belajar. Sejak awal sejarah umat manusia, iblis telah berusaha mencuri dan menghancurkan apapun yang Allah telah berikan pada manusia. Namun tetap saja ada yang berpikir Allah-lah si pencuri. Allah memberikan otoritas pada manusia atas planet ini, tapi iblis merebutnya. Allah memberikan kebebasan kepada manusia, tapi iblis dengan lihainya membuat manusia memilih perbudakan. Allah memberi manusia kehidupan kekal, kesehatan dan kemuliaan, tapi manusia menghilangkannya. Namun terpujilah Allah untuk Yesus yang telah merebut kembali apa yang iblis curi. KARMA VS KASIH KARUNIA Jika Anda berpikir Allah yang memberi sekaligus mengambil, itu artinya Anda gagal memahami karya Yesus. Yesus datang untuk menyingkapkan Bapa yang murah hati dan untuk membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu 1 Yohanes 38. Yesus datang supaya kita memiliki hidup yang berkelimpahan, hidup sepenuhnya. Bukan hidup yang setengah-setengah. Jika Anda percaya Allah yang memberi dan yang mengambil, berarti Anda lebih percaya karma ketimbang kasih karunia. Karma percaya jika anda sehat sekarang, bisa saja besok Anda sakit. Jika Anda kaya sekarang, bisa saja besok Anda miskin. Dunia berjalan dengan prinsip memberi-menerima take and give. Tapi Allah hanya memberi. Satu-satunya hal yang akan Dia ambil dari anda -itupun kalau anda ijinkan- adalah dosa Anda, rasa malu Anda, penyakit dan rasa sakit Anda, kecemasan Anda dan ketakutan Anda. Dia mengambil semua yang melukai Anda dan hanya memberi Anda hal baik yang menjadi berkat buat Anda. ANDA AYUB ATAU DAUD? Baik Ayub maupun Daud dirampok. Keduanya sangat tertekan dan dikelilingi orang tolol yang memberi nasehat atau komentar tolol. Tapi tak seperti Ayub, Daud melakukan sesuatu, ia merebut kembali apa yang diambil darinya. Mengapa Daud melawan sementara Ayub menyerah? Karena Daud “menguatkan kepercayaannya kepada Tuhan, Allahnya” 1 Samuel 306. Dalam kesedihannya Daud mengingat kebaikan Allah dan sadar bukan Allah yang berada di balik penjarahan yang dialaminya. Daud mengerti bahwa bukan kehendak Allah dia menderita, dia jadi dikuatkan dan melawan balik dan menang! Seandainya saya bisa menembus waktu, saya ingin menemui Ayub sebelum ketiga sobatnya datang. Saya akan bilang, “Yub, bukan Allah yang membunuh anak-anakmu! Bukan Allah yang merampok hartamu dan membuatmu borokan begini. Kamu sudah dirampok, Yub! Iblis sedang melancarkan serangan atasmu. Jangan cuma duduk saja di atas abu ini dan meratapi kemalanganmu. Berdiri dan lawan! Kamu ini pahlawan atau pecundang? Pemenang atau korban?” Gereja tak akan melihat kemenangan jika berpikir Allah yang ada dibalik semua kehilangan. Jika kita pikir Allah yang mengambil, maka kita bahkan tak akan melawan. Kita akan biarkan setan menari-nari dan menjarah keluarga kita, sambil berkata, “Allah yang memberi, Allah yang mengambil, terpujilah namaNya.” Sudah terlalu lama kita dilumpuhkan oleh ketidakpastian, yang adalah nama lain dari ketidakpercayaan. Jangan lihat pada Ayub. Lihatlah Yesus! Yesus tak pernah ragu mengenai siapa yang memberi dan siapa yang mengambil. [Paul Ellis Does God Give and Take Away?; 2 August 2010] =========================================== Tanya T Di Ayub 112 Tuhan memberi ijin kepada iblis untuk menjarah Ayub. Apa yang Anda tuliskan sepertinya mengabaikan sifat omnipoten Tuhan. Saya rasa gereja perlu menyadari bahwa penderitaan tidaklah selalu buruk. Jawab J Bisakah Anda berikan contoh penderitaan yang baik’? Saya banyak mendengar argumen seperti yang Anda sampaikan Allah itu berdaulat, jadi penderitaan merefleksikan kedaulatan kehendak-Nya. Saya punya 3 masalah dengan argumen ini 1. Argumen ini sama sekali tidak konsisten dengan karakter Tuhan Allah yang dinyatakan Alkitab. Yesus katakan, “Tak seorang pun yang baik selain dari pada Allah saja” Lukas 1819. Musa katakan, “Gunung Batu, yang pekerjaan-Nya sempurna, karena segala jalan-Nya adil, Allah yang setia, dengan tiada kecurangan, adil dan benar Dia” Ulangan 324. Yohanes katakan, “Allah adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan” 1 Yohanes 15. Yesus tidak mengajarkan doa seperti ini, “Bapa kami, tolonglah angkat semua penderitaan yang terjadi dalam hidup kami.” Yang Dia ajarkan adalah, “Datanglah kerajaanMu, JADILAH kehendakMu, di bumi seperti di sorga.” Penderitaan tidak termasuk dalam kehendak Bapa. Dimana kehendak-Nya terjadi, itu tidak termasuk penderitaan. Tak ada penderitaan di Eden sebelum manusia memberontak. Ya, Allah itu berdaulat. Tapi Dia tidak sakit jiwa berkepribadian ganda. Dia 100% baik setiap saat. 2. Mempercayai Allah yang menyebabkan penderitaan adalah pembunuh iman’. Jika Anda pikir Allah yang membuat Anda sakit, atau menganggur, atau kalah, Anda tak akan melawan balik, bukan? Untuk apa melawan Allah, ya kan? Anda hanya akan berbaring dalam kekalahan, menerimanya dan mempercayai kebohongan iblis. 3. Argumen ini gagal membedakan mana kedaulatan, mana kausalitas. Allah adalah Causa Prima. Tapi bukan Dia penyebab segala sesuatu. Jika Anda mengemudi saat mabuk lalu melindas seorang bocah, apakah Allah yang harus disalahkan? Allah yang kebanyakan minum, atau Anda? Kita tak bisa menyalahkan Dia untuk kesalahan kita. Bukan Allah yang menyebabkan Titanic tenggelam atau menyebabkan Belanda kalah di Piala Dunia. Ini adalah fatalisme berbalut jubah Kekristenan. Apa yang Anda dapat saat mengkombinasikan kedaulatan dan kebaikan Tuhan? Anda mendapatkan Yesus! Anda mendapatkan penebusan. Anda mendapatkan mujizat. Kemuliaan-Nya bukanlah menghukum manusia dengan derita, tapi bisa mendatangkan kebaikan bagi manusia di tengah tragedi dan penderitaan. T Pertama, kita harus mengerti penderitaan bisa saja datang dari Allah. Seorang anak remaja tentu saja tidak akan menyebut pendisiplinan yang dia terima dari orangtuanya baik’, tetapi orangtuanya tahu bahwa sedikit penderitaan sementara baik bagi si anak supaya anak itu semakin dewasa dan bijaksana dan membentuk karakternya. Disiplin/hajaran itu baik, orangtua yang menghajar juga baik Ibrani 126-11. Kedua, jika seorang Kristen kehilangan pekerjaannya karena pekerjaannya itu telah menjadi berhala baginya dan ia lebih mempercayai atasannya ketimbang Tuhan, haruskah ia melawan iblis padahal Tuhan yang membuat ia kehilangan nafkah supaya ia belajar siapa Pemberi Nafkah’nya yang sejati? Jika ia melawan, tidakkah itu berarti ia gagal memahami pelajaran dari Tuhan, dan akan mengulangi pelajaran itu di lain waktu dan tempat? Pilihan saat mengalami penderitaan bukan hanya melawan dan menyerah, tapi juga belajar karena penderitaan bisa berarti pelajaran. Ketiga, saya tidak percaya semua penderitaan asalnya dari Tuhan. Tapi saya juga tak percaya semuanya dilakukan oleh iblis dan pasukannya. Saya hanya ingin kita belajar dari penderitaan yang kita hadapi. Terus menerus melawan iblis akan menghasilkan orang yang tak mau menerima hajaran dari ayahnya, dan Ibrani 12 menyatakan jelas disebut apa anak yang demikian. J Saya ingin jelaskan 3 jenis penderitaan’. Yang pertama adalah seperti yang Ayub alami – penyakit dan tragedi. Mari kita sepakat, hal semacam ini tidak ditemukan di sorga dan Tuhan tidak menyebabkan hal ini terjadi di bumi. Yesus datang untuk membebaskan orang-orang dari penyakit dan kematian. Jika Allah Bapa memberikan penyakit dan kematian, sementara Yesus meniadakannya, berarti mereka adalah keluarga yang terbelah. Kedua, Anda menyebutkan hajaran’ atau pendisiplinan. Bapa kita yang penyayang memang mendisiplin kita, tapi BUKAN lewat penyakit atau kematian. Ayah mana yang mendisiplin anaknya dengan menimpakan penyakit lepra pada anaknya sebagai pelajaran?. Saya tak punya cukup tempat untuk menjelaskan ini mendalam, tapi kata menghajar’ di Ibrani 12 bisa berarti dididik atau dilatih. Allah melatih orang yang dikasihi-Nya. Bagaimana Ia melakukannya? Bagaimana Ia meluruskan kita saat kita melenceng? Seringnya adalah lewat Firman-Nya. Kita membaca Firman, Roh Kudus memberi kita pewahyuan, kita bertobat/ber-metanoia mengubah pikiran dan mengubah arah. Ini 100% baik dan berbeda dengan yang Ayub alami. Dilatih dan dididik oleh Roh adalah tanda bahwa kita adalah anak Ibrani 127. Ketiga, masalah dan penganiayaan bisa disebabkan oleh dunia. Tuhan memberi Anda janji, iblis menentangnya. Jadi Anda dihadapkan pada pilihan hidup dengan apa yang Anda lihat, rasakan, dengar. Atau hidup dengan iman? Penganiayaan juga adalah bagian dari mengikut Yesus dan mengabarkan Injil Yohanes 1520. Paulus dipukuli, disesah, dipenjara. Bagi saya itu penderitaan. Tapi bukan Tuhan yang memukuli dan menyesah Paulus. Saya setuju penderitaan tak selalu disebabkan oleh iblis. Manusia lebih dari sekedar mampu untuk mendatangkan penderitaan atas dirinya tanpa bantuan pihak lain. Tapi Tuhan 100% baik. Dia gunakan penderitaan jenis pertama itu bagi tujuan-Nya, tapi bukan Dia yang menyebabkannya. Jadi jika anda mengalami penderitaan, tak perlu bertanya-tanya, “Apakah ini dari Tuhan?” Tanyakan saja pada diri sendiri, “Apakah penderitaan ini adalah kehendak-Nya di sorga? Apakah Yesus menimpakan penderitaan ini atas orang-orang?” Jika jawabnya tidak, Anda bisa yakin apa kehendak-Nya atas situasi anda. T Jika Ayub salah paham tentang Allah, bagaimana anda menjelaskan Ayub 122? J Ayub beberapa kali melakukan kesalahan. Ia penuh dengan mengasihani diri Ayub 711, dia pahit Ayub 320, 272. Dia tidak percaya Allah mau mendengarkan Ayub 916. Dia harap dia tidak dilahirkan Ayub 311 dan ingin mati Ayub 321, 715, 1713. Tak heran setelah Allah mengkonfrontasi dia, Ayub bertobat. Hal seperti ini ada di Alkitab sehingga kita dididik di jalan kebenaran. Karena Ayub penuh kebenaran-diri, dia adalah contoh yang TIDAK UNTUK DITIRU! Jangan ikuti Ayub! Ikuti Yesus. T Jika Allah itu selalu baik, mengapa ada anak-anak yang kena kanker? Jika musuh adalah akar segala yang buruk, kenapa Allah biarkan? Saya telah melihat bagaimana hal buruk terjadi pada orang baik. Jika Allah mengontrol segala sesuatu, Anda harus akui Dia mengijinkan hal buruk terjadi bahkan kepada orang yang beriman kepada-Nya. Ada hal yang tak kita mengerti tentang Allah. Tapi mengapa Dia membiarkan hal buruk terjadi anak-anak menderita kanker, dibunuh, diperkosa, disiksa? Sepertinya ada hal yang memang tidak Allah hentikan terjadi. Sungguh sulit saya terima. J Saya setuju bahwa ada hal-hal tentang Allah yang kita tidak pahami. Mengapa Allah yang baik itu tidak mencegah kejahatan dan penderitaan terjadi? Saya tak tahu. Ayah saya meninggal karena kanker di usia 36 tahun beberapa minggu sebelum adik saya lahir. Mengapa Allah biarkan ini terjadi? Saya tak tahu. Saya tak punya semua jawaban. Tak seorangpun tahu sisi keabadian mengapa Allah ijinkan hal buruk terjadi. Yang saya tahu adalah Dia berkuasa dan Dia baik. Penyakit menimpa orang baik, tapi itu tak pernah berasal dari Dia. Yesus mati untuk membebaskan kita dari dosa, penyakit dan kemiskinan. Dia tak pernah minta saya memahami semuanya. Yang Dia minta adalah agar saya MEMPERCAYAI Dia. Dan itu yang saya lakukan. Penderitaan adalah pil pahit yang sulit kita telan. Tapi kita bisa tegak berdiri dengan keyakinan bahwa BUKAN kehendak-Nya kita menderita. Kita bisa menumpangkan tangan atas anak-anak yang sakit kanker dengan keyakinan Allah ingin mereka sembuh. Jika Anda ragu kehendak-Nya dalam hidup Anda, lihatlah apa yang dilakukan-Nya di salib.
DariAbu Said al-Khudri r.a, dari Nabi S.A.W, baginda telah bersabda yang maksudnya: "Mana-mana orang mukmin yang memberi makan kepada seorang mukmin semasa ia lapar, nescaya Allah memberi makan kepadanya pada hari kiamat dari buah-buahan Syurga; dan mana-mana orang mukmin yang memberi minum kepada seorang mukmin semasa ia
إِنَّ رَبَّكُمُ ٱللَّهُ ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ فِى سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ ٱسْتَوَىٰ عَلَى ٱلْعَرْشِ ۖ يُدَبِّرُ ٱلْأَمْرَ ۖ مَا مِن شَفِيعٍ إِلَّا مِنۢ بَعْدِ إِذْنِهِۦ ۚ ذَٰلِكُمُ ٱللَّهُ رَبُّكُمْ فَٱعْبُدُوهُ ۚ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ Arab-Latin Inna rabbakumullāhullażī khalaqas-samāwāti wal-arḍa fī sittati ayyāmin ṡummastawā 'alal-'arsyi yudabbirul-amr, mā min syafī'in illā mim ba'di iżnih, żālikumullāhu rabbukum fa'budụh, a fa lā tażakkarụnArtinya Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah Yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy untuk mengatur segala urusan. Tiada seorangpun yang akan memberi syafa'at kecuali sesudah ada izin-Nya. Dzat yang demikian itulah Allah, Tuhan kamu, maka sembahlah Dia. Maka apakah kamu tidak mengambil pelajaran? Yunus 2 ✵ Yunus 4 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangHikmah Menarik Terkait Surat Yunus Ayat 3 Paragraf di atas merupakan Surat Yunus Ayat 3 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada variasi hikmah menarik dari ayat ini. Terdokumentasikan variasi penafsiran dari para mufassirin terkait makna surat Yunus ayat 3, di antaranya seperti terlampir📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi ArabiaSesungguhnya tuhan kalian adalah Dzat yang menciptakan langit dan bumi dalam masa enam hari. Kemudian Dia bersemayam diatas dan tinggi di atas arsy dengan bersemayam yang layak dengan keagungan dan kebesaranNya, mengatur urusan-urusan seluruh makhlukNya, tidak ada seorang pun yang sanggup melawanNya dalam keputusanNya. Dan tidak ada pemberi syafaat yang memberikan syafaat di sisiNya pada hari kiamat, kecuali setelah Dia memberi izin bagimnya untuk memberikan syafaaat, maka beribadhalah kalian kepada Allah, tuhan kalian yang memiliki sifat-sifat tersebut, dan murnikanlah ibadah kepadaNya. apakah kalian tidak mengambil ibrah dan mengambil pelajaran dari ayat-ayat dan hujjah- hujjah ini?📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram3. Sesungguhnya Tuhan kalian -wahai orang-orang yang merasa heran- adalah Allah yang telah menciptakan langit yang demikian besarnya dan menciptakan bumi yang begitu luasnya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas Arasy. Jadi, bagaimana mungkin kalian merasa heran ketika Dia mengangkat seorang laki-laki dari bangsa kalian menjadi utusan-Nya? Padahal Dia lah satu-satunya yang berhak membuat keputusan dan ketentuan di dalam kerajaan-Nya yang luas ini. Dan tidak ada seorangpun dapat memberikan syafaat di sisi-Nya dalam masalah apapun tanpa izin dan restu dari-Nya. Pemilik sifat-sifat yang demikian itu ialah Allah, Tuhan kalian. Maka beribadahlah hanya kepada-Nya. Mengapa bukti-bukti dan argumen-argumen itu tidak mampu mengingatkan kalian akan keesaan-Nya? Karena siapapun yang mempunyai ingatan sekecil apapun tentang hal itu pasti dia akan menyadari hal itu dan beriman kepada-Nya.📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah3. Allah menjelaskan sifat rububiyah, uluhiyah, dan keagungan-Nya Sesungguhnya Allah, Sang Pencipta kalian dan Tahan yang berhak disembah, telah menciptakan tujuh langit dan tujuh bumi dalam enam hari. Kemudian Dia bersemayam sesuai dengan keagungan-Nya di Arsy yang merupakan makhluk yang paling besar. Dia mengatur segala urusan makhluk-Nya. Tidak ada yang mampu memberi syafaat melainkan setelah mendapat izin dari-Nya. Itulah Allah, Pencipta kalian Yang Agung; maka sembahlah Dia Semata, dan ikhlaslah dalam menyembah-Nya. Tidakkah kalian mengambil ibrah dari ayat-ayat ini bahwa Allah-lah satu-satunya Tuhan yang berhak disembah?Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah3. إِنَّ رَبَّكُمُ اللهُ الَّذِى خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضَ فِى سِتَّةِ أَيَّامٍ Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah Yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa Yakni Dia memiliki kekuasaan yang besar, maka bagaimana pengutusan seorang Rasul merupakan dari golongan manusia menjadi sesuatu yang mengherankan? يُدَبِّرُ الْأَمْرَ mengatur segala urusan Yakni Yang menetapkan dan mengatur sendiri segala yang ada di langit, bumi, Arsy, dan makhluk-makhluk lainnya. مَا مِن شَفِيعٍ إِلَّا مِنۢ بَعْدِ إِذْنِهِۦ ۚ Tiada seorangpun yang akan memberi syafa’at kecuali sesudah ada izin-Nya Tidak seorangpun yang dapat memberi syafaat kepada-Nya kecuali dengan izin-Nya, karena Dia Maha Mengetahui hikmah dan kebenaran. Ayat ini menjelaskan bahwa ditangan Allah wewenang mengatur segala urusan. فَاعْبُدُوهُ maka sembahlah Dia Karena hebatnya penciptaan-Nya dan besarnya kekuasaan-Nya. أَفَلَا تَذَكَّرُونَ Maka apakah kamu tidak mengambil pelajaran Karena siapa yang memiliki sedikit saja kemauan untuk mengambil pelajaran maka ia akan mengetahui hal ini dengan jelas.📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia{ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ } Selama ahli ilmu senantiasa mengingat untuk terus bertafakkur, dan selalu berfikir untuk terus mengingat, dan berbicara kepada hati-hati; sampai ia berucap dengan bijaksana.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah3. Wahai Nabi, beritahu mereka bahwa Tuhan kalian adalah Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam 6 hari, lalu beristiwa’ di atas Arsy, yaitu istiwa’ yang sesuai dengan keagungan dan kebesaranNya. Arsy adalah makhluk agung yang sesuai denganNya dan kita tidak mengetahui hakikat Arys. Dia Allah mengatur sendiri urusan semua makhluk. Tidak ada satupun pada hari kiamat yang bisa memberi syafaat kepada orang lain kecuali dengan dua syarat yaitu dengan seizinNya kepada yang memberi syafaat. Dan izin itu hanya untuk orang yang diridhaiNya sesuai ketentuan dan kebijaksanaanNya. Ini adalah dalil tentang kebebasan Allah dalam mengatur segala urusan. Itulah Allah satu-satunya Tuhan kalian, Tidak ada satupun yang menyertainya dalam urusan ketuhanan dan pengaturan. Maka menyembahlah hanya kepadaNya. Apakah kalian tidak berpikir bahwa sang pencipta lagi mengatur inilah yang satu-satunya disembah?!Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah{Sesungguhnya Tuhan kalian adalah Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam hari kemudian Dia bersemayam} meninggi dan naik {di atas ʻArsy. Dia mengatur segala urusan. Tidak ada yang bisa memberi syafaat, kecuali setelah mendapat izinNya. Itulah Allah, Tuhan kalian. Maka sembahlah Dia. Apakah kalian tidak mengambil pelajaran} mengambil pelajaran📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H3. Allah berfirman menjelaskan rububiyah, uluhiyah dan kebesaranNYa ”Sesungguhnya Rabbmu ialah Allah Yang menciptakan langit dan bumi dalam enam hari,” padahal Dia mampu menciptakannya dalam sekejap, akan tetapi hal itu Dia lakukan karena Dia mempunyai hikmah ilahiyah di dalamnya, dan karena Dia lembut dalam perbuatanNya. Dan di antara hikmahNya padanya adalah bahwa Dia menciptakannya dengan kebenaran dan untuk kebenaran, dan agar Dia dikenal dengan nama-nama dan sifatNya, serta diesakan dengan ibadah, “kemudian” setelah penciptaan langit dan bumi. “Dia bersemayam di atas Arasy”, dengan bersemayam yang sesuai dengan kebesaranNya “untuk mengatur segala urusan”, di langit dan di bumi, berupa menghidupkan dan mematikan, menurunkan rizki, memutar hari di antara manusia, mengangkat kesulitan dari orang-orang yang tertimpa kesulitan, menjawab permohonan orang-orang yang memohon kepadaNya. Segala macam penataan turun dariNya dan naik kepadaNya. Seluruh makhluk tunduk kepada keperkasaanNya, patuh kepada kebesaran dan kekuasaanNya. “Tiada seorang pun yang akan memberi syafaat kecuali sesudah ada izinNya.” Tiada seorang pun dari mereka berani memberi syafaat meski dia adalah makhluk terbaik sehingga Allah mengizinkannya, dan Dia tidak mengizinkan kecuali kepada orang yang diridhaiNya, dan Dia tidak ridha kecuali pada ahli tauhid dan keikhlasan kepadaNya. “Dzat yang demikian itulah”, yang keadaanNya seperti ini adalah “Allah, Rabbmu.” Dia –lah Allah yang memiliki sifat ilahiyah yang meliputi seluruh sifat-sifat kesempurnaan dan sifat rububiyah yang meliputi seluruh sifat-sifat perbuatan. “Maka sembahlah Dia.” Esakanlah dalam segala bentuk ibadah yang kamu mampu. “Maka apakah kamu tidak mengambil pelajaran?” dari dalil-dalil yang menunjukkan bahwa hanya Dia yang berhak disembah, dipuji, pemilik kebesaran dan kemuliaan?📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, Yunus ayat 3 Dalam ayat ini, Allah Subhaanahu wa Ta'aala menerangkan rububiyyah kepengurusan-Nya terhadap alam semesta, keberhakan-Nya untuk diibadahi dan keagungan-Nya. Meskipun Dia mampu menciptakannya sekejap mata. Tidak dilakukan-Nya demikian adalah karena hikmahkebijaksanaan-Nya dan karena Dia Maha Lembut dalam perbuatannya. Di antara hikmah-Nya pula adalah untuk mengajarkan tatsabbut sikap tidak tergesa-gesa kepada makhluk, dan bahwa Dia menciptakannya dengan benar dan untuk kebenaran agar Dia dikenal dengan nama-nama dan sifat-Nya serta diesakan dalam ibadah. Tentang hari di sini ada yang berpendapat seperti hari-hari di dunia dan ada pula yang berpendapat bahwa satu harinya 1000 tahun, wallahu a’lam. Yang sesuai dengan kebesaran-Nya. Baik di langit maupun di bumi dengan menghidupkan dan mematikan, menurunkan rezeki, mempergilirkan hari-hari bagi manusia, menghilangkan derita orang yang terkena musibah, mengabulkan doa orang yang berdoa. Berbagai bentuk pengaturan turun dari-Nya dan naik kepada-Nya, semua makhluk tunduk kepada keperkasaan-Nya, tunduk pula kepada keagungan dan kekuasaan-Nya. Ayat ini sebagai bantahan terhadap keyakinan kaum musyrik bahwa berhala atau patung dapat memberi syafa’at kepada mereka. Ayat ini menerangkan, bahwa tidak ada yang maju untuk memberi syafaat meskipun ia makhluk yang paling utama sampai Allah mengizinkan, dan Dia tidak mengizinkannya kecuali bagi orang yang diridhai-Nya, dan Dia tidak ridha kecuali kepada Ahli tauhid dan ikhlas. Yakni terhadap dalil-dalil yang menunjukkan bahwa Dia yang satu-satunya berhak disembah; yang memiliki keagungan dan dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Yunus Ayat 3Kalau orang kafir merasa heran atas diturunkannya Al-Qur'an kepada nabi Muhammad, maka apakah mereka tidak merasa heran dengan penciptaan langit dan bumi serta segala isinya' tuhan mahakuasa menurunkan Al-Qur'an kepada nabi Muhammad, sebagaimana dia mahakuasa menciptakan langit dan bumi. Sesungguhnya tuhan kamu dialah Allah yang menciptakan langit dan bumi yang terbentang luas, dalam enam masa untuk memberikan pelajaran kepada manusia bahwa segala sesuatu perlu proses, melalui perencanaan yang matang dan dikerjakan secara maksimal. Jika Allah menghendaki, maka dia mahakuasa menciptakan keduanya dalam sekejap. Setelah sempurna masa penciptaan langit dan bumi, kemudian dia bersemayam di atas 'arsy, singgasana untuk mengatur segala urusan makhluk-Nya. Tidak ada yang dapat memberi syafaat, yakni pertolongan pada hari kiamat untuk mendapat keringanan atau terbebas dari azab Allah kecuali setelah ada izin-Nya. Itulah Allah, zat yang mahaagung, tuhanmu yang memelihara dan membimbingmu, maka sembahlah dia, karena hanya dia yang berhak disembah, jangan mempersekutukan dia dengan apa pun. Apakah kamu tidak mengambil pelajaran dari kesempurnaan penciptaan langit dan bumi beserta isinya' semuanya tunduk, patuh, dan bertasbih kepada Allah, tuhan pengatur segala urusan. Setelah dijelaskan bahwa Allah pencipta langit dan bumi, dan hanya dia yang berhak disembah, lalu pada ayat ini dijelaskan tentang kepastian datangnya hari kiamat. Pada hari tersebut, hanya kepada-Nya, yakni kepada Allah kamu semua akan kembali. Itu merupakan janji Allah yang benar dan pasti tidak sedikit pun diragukan lagi. Sesungguhnya dialah yang maha kuasa memulai penciptaan makhluk, kemudian mengulanginya, yakni menghidupkannya kembali pada hari kebangkitan, agar dia dapat memberi balasan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan dengan balasan yang adil sesuai yang mereka kerjakan. Jika Allah menghendaki, maka berkat anugerah dan kemurahan-Nya, mereka akan memperoleh pahala melebihi yang mereka kerjakan. Sedangkan untuk orang-orang kafir disediakan balasan berupa minuman air yang mendidih yang dapat merusak seluruh alat pencernaan mereka dan akan memperoleh siksaan yang pedih karena kekafiran mereka. Inilah wujud keadilan Allah atas perbuatan hamba-Nya di duniaMau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang Demikian beberapa penjabaran dari para mufassir terhadap makna dan arti surat Yunus ayat 3 arab-latin dan artinya, semoga menambah kebaikan untuk kita bersama. Sokonglah perjuangan kami dengan memberikan backlink ke halaman ini atau ke halaman depan Link Terbanyak Dilihat Kami memiliki ratusan halaman yang terbanyak dilihat, seperti surat/ayat Bismillah, Al-Lahab, An-Naziat, Yusuf, Al-Qari’ah, Al-Ma’idah 3. Juga An-Nisa 59, Quraisy, Al-Ashr, An-Nashr, Az-Zumar 53, Al-Kahfi 1-10. BismillahAl-LahabAn-NaziatYusufAl-Qari’ahAl-Ma’idah 3An-Nisa 59QuraisyAl-AshrAn-NashrAz-Zumar 53Al-Kahfi 1-10 Pencarian al ash, surat an-nisa ayat 101, at taubah ayat 109, surat yasin ayat 8, ali imran ayat 130 Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah